Senin, 26 Juli 2010





PROYEK KONSTRUKSI

Kegiatan yang hanya satu kali terjadi

Berjangka pendek

Proses mengolah Sumber daya proyek (5m)

KARAKTERISTIK PROYEK KONSTRUKSI

Bersifat Unik

– Tidak ada yang sama persis

– Besifat sementara

– Melibatkan grup pekerja yang berbeda

Dibutuhkan Sumber Daya

Organisasi

Dalam pencapaian tujuan telah ditentukan 3 batasan

• Besarnya Biaya (Anggaran) yang dialokasikan

• Jadwal yang harus dipenuhi

• Mutu yang harus dipenuhi

Ketiganya disebut dengan tiga kendala (triple contrain)

ketiganya merupakan parameter penting bagi

penyelenggaraan proyek yang sering diasosiasikan sebagai

sasaran proyek

Ketiga batasan tersebut bersifat tarik menarik, dapat

digambarkan seperti gambar di bawah

SASARAN PROYEK KONSTRUKSI (Tiga

Kendala/Triple Constrain)

Bagunan Sipil (jalan, jembatan, bendungan, dan

infrastruktur)

Ciri-ciri dari bangunan sipil adalah :

• Proyek konstruksi yang digunakan untuk mengendalikan alam agar

berguna bagi kepentingan manusia

§ Dilaksanakan pada lokasi yang luas dan panjang

§ Manajemen diperlukan untuk memecahkan masalah

JENIS-JENIS PROYEK KONSTRUKSI

Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui

suatu proses yang panjang yang di dalamnya dijumpai

banyak masalah yang harus diselesaikan.

• Adanya kebutuhan (need)

• Studi Kelayakan (feasibility study)

• Membuat penjelasan yang lebih rinci (briefing)

• Membuat rancangan awal (preleminary design)

• Membuat rancangan yang lebih rinci (design development dan detail

design)

• Melakukan Pengadaan (procurement/tender)

• Pelaksanaan (construction)

• Pemeliharaan dan persiapan penggunaan (maintenance & start up)

Adapun tahapan-tahapan proyek konstruksi

TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROYEK

KONSTRUKSI

Adanya Kebutuhan (Need)

Semua proyek konsruksi biasanya dimulai dari gagasan

dibangun berdasarkan kebutuhan (Need)

Kegiatan yang dilaksanakan :

• Menyusun rancangan proyek secara kasar dan membuat estimasi

biaya

• Meramalkan manfaat yang akan diperoleh

• Menyusun analisis kelayakan proyek

• Menganalisis dampak lingkungan yang akan terjadi

Pada tahap ini adalah untuk meyakinkan pemilik proyek

bahwa proyek konstruksi yang diusulkan layak untuk

dilaksanakan

Tahap Studi Kelayakan (Feasibility Study)

TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROYEK

KONSTRUKSI

Tahap Penjelasan (Briefing)

Pada tahap ini pemilik proyek menjelaskan fungsi

proyek dan biaya yang diijinkan sehingga konsultan

perencana dapat dengan tepat menafsirkan keinginan

pemilik.

Kegiatan yang dilaksanakan :

• Menyusun rencana kerja dan menunjuk para perencana dan tenaga

ahli

• Mempertimbangkan kebutuhan pemakai, keadaan lokasi dan

lapangan, merencanakan rancangan, taksiran biaya, persyaratan

mutu.

• Menyiapkan ruang lingkup kerja, jadwal, serta rencana pelaksanaan

• Membuat sketsa dengan skala tertentu sehingga dapat

menggambarkan denah dan batas-batas proyek.

TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROYEK

KONSTRUKSI

Tahap Perancangan (Design)

Pada tahap ini adalah melakukan perancangan (design)

yang lebih mendetail sesuai dengan keinginan dari

pemilik. Seperti membuat Gambar rencana, spesifikasi,

rencana anggaran biaya (RAB), metoda pelaksanaan,

dan sebagainya.

Kegiatan yang dilaksanakan :

• Mengembangkan ikthisiar proyek menjadi penyelesaian akhir

• Memeriksa masalah teknis.

• Meminta persetujuan akhir dari pemilik proyek

TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROYEK

KONSTRUKSI

Tahap Perancangan (Design)

• Mempersiapkan :

§ Rancangan terinci

§ Gambar kerja, spesifikasi dan jadwal

§ Daftar kuantitas

§ Taksiran biaya akhir

TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROYEK

KONSTRUKSI

Tahap Pengadaan/Pelelangan

(Procurement/Tender)

Pada tahap ini bertujuan untuk mendapatkan

kontraktor yang akan mengerjakan proyek konstruksi

tersebut, atau bahkan mencari sub kontraktornya

Kegiatan yang dilaksanakan :

• Prakulaifikasi

• Dokumen Kontrak

TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROYEK

KONSTRUKSI

Tahap Pelaksanaan (Construction)

Tujuan pada tahap ini adalah mewujudkan bangunan

yang dibutuhkan oleh pemilik proyek yang sudah

dirancang oleh konsultan perencana dalam batasan

biaya, waktu yang sudah disepakati, serta dengan mutu

yang telah disyaratkan.

Kegiatan yang dilaksanakan adalah merencanakan, mengkoordinasikan,

mengendalikan semua oprasional di lapangan :

• Kegiatan perencanaan dan pengendalian adalah

§ Perencanaan dan pengendalian jadwal waktu pelaksanaan

§ Perencanaan dan pengendalian organisasi lapangan

§ Perencanaan dan pengendalian tenaga kerja

§ Perencanaan dan pengendalian peralatan dan material

TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROYEK

KONSTRUKSI

Tahap Pemeliharaan dan Persiapan Penggunaan

(Maintenance & Start Up)

Tujuan pada tahap ini adalah untuk menjamin agar

bangunan yang telah sesuai dengan dokumen kontrak

dan semua fasilitas bekerja sebagaimana mestinya.

Kegiatan yang dilakukan adalah :

• Mempersiapkan data-data pelaksanaan, baik berupa data-data

selama pelaksanaan maupun gambar pelaksanaan (as build drawing)

• Meneliti bangunan secara cermat dan memperbaiki kerusakankerusakan

• Mempersiapkan petunjuk oprasional/pelaksanaan serta pedoman

pemeliharaan.

• Melatih staff untuk melaksanakan pemeliharaan

TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROYEK

KONSTRUKSI

Dana yang dikeluarkan harus termanfaatkan

se-efektif dan se-efisien mungkin.

Setiap proyek harus dapat diselesaikan dengan

waktu yang tidak boleh terlambat, mutu yang

sesuai dan biaya yang semurah mungkin.

Tingkat kebocoran anggaran harus se-minimal

mungkin

TUJUAN DAN SASARAN MANAJEMEN

PROYEK

MENGAPA PROYEK GAGAL

31

Masalah SDM.

– Kurangnya ketrampilan dan pengetahuan anggota

team.

– Kekurang Pengertian tentang sasaran bersama

– Kurangnya pembinaan team

Methodology

– Belum ada prosedur yang standar atau

– Penyusunan project prosedur yang tidak tepat

– Tidak dipakainya project prosedur yang telah disusun

dengan susah payah

Funding.

Perencanaan pendanaan yang tidak sesuai

MENGAPA PROYEK GAGAL

32

Keterbatasan teknologi.

– Kekurangan penguasaan basis teknologi sebagai

sarana melaksanakan proyek.

– Tidak diperhitungkannya keperluan teknologi untuk

melaksanakan proyek pada waktu merencanakan

proyek.

– Kekurang mampuan dalam mengidentifikasikan

sumber-sumber teknologi yang diperlukan untuk

menunjang pelaksanaan proyek

– Belum tersedianya teknologi untuk melaksanakan

proyek.

Permainan Politik

– Pengutamaan kepentingan pribadi dan pemanfaatan

proyek untuk pemenuhan hasrat pribadi.

sasaran harus jelas, metodologi yang tepat dan

pelaksana yang profesional

anggaran yang pasti tetapi realistis sesuai dana yang

tersedia

target waktu yang pasti tetapi realistis

team yang terkoordinir dan termotivasikan dengan baik

komunikasi yang simple tetapi efektif

pengambilan keputusan yang jelas dan mengarah

kedepan

perencanaan yang flexible sehingga dapat

mengakomodasi sesuatu yang tidak diharapkan.

Kontraktor/ Supplier profesional dan terpercaya.

AGAR BERHASIL

Beberapa Ciri akibat bila tidak menerapkan manajemen proyek

Target waktu/deadline tidak tercapai,

Pekerjaan harus diulang atau terjadi duplikasi,

Budget/anggaran yang dilampaui,

Kemajuan proyek yang tidak jelas,

Konflik di antara staf selama penugasan diproyek,

Kompetensi yang kurang dari anggota tim proyek,

Perubahan lingkup proyek yang terus menerus,

Staf proyek menerapkan metode pengelolaan proyek sesuai

pengalaman dan selera sendiri sendiri dan tidak ada

standarisasi.

APA YANG TERJADI BILA MANAJEMEN PROYEK

TIDAK DITERAPKAN

Berdasarkan riset di luar negeri maka “key industry areas”

yang terwakili didalam “The Project Management

Professional Association” adalah sebagai berikut:

Telekomunikasi…………………………………… 10 %

Management systems……..........…………… 6 %

Konstruksi ……..…………………………………… 7 %

Information Technology (IT)………………… 10 %

Sofware/computers……………………………… 11 %

Lain-lain (berbagai industri, termasuk Banking

Manufacturing, military, industry dll)…… 56%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar